Fakta sabun cuci piring
Cairan pencuci piring atau biasa disebut dengan sabun cuci piring adalah adalah salah satu kebutuhan rumah tangga yang berfungsi untuk menghilangknan lemak dan kotoran yang menempel pada peralan makan dan peralan masak. Sabun cuci piring mengandung surfaktan dengan iritasi kulit yang rendah sehingga cukup aman digunakan dengan tangan.
Apa komposisi sabun cuci piring?
Secara umum komposisi sabun cuci piring khususnya yang berbahan cair terdiri dari:
Tabel Komposisi Sabun Cuci Piring
Komposisi |
Produk reguler (%) |
Produk konsentrat (%) |
Surfaktan
Surfaktan anionik
Surfaktan non-ionik
Surfaktan amfoter |
10–20
0–10
0–3 |
10–30
0–20
0–5 |
Pelarut
Alkohol |
0–3 |
0–10 |
Aditif
Pengawet
Pewarna
Hidrotrop
Parfum
Agen pengontrol viskositas
Air |
0–1
<0.1
0–1
<0.5
0–0.5
45–80 |
0–1
<0.1
0–0.5
<0.5
0–0.5
45–80 |
Apakah sabun cuci piring mengandung bahan kimia?
Sabun cuci mengandung bahan kimia, dalam istilah fisikokimia sabun cuci piring mengandung zat aktif dan berbagai aditif termasuk wewangian, pengawet, antioksidan, sequestrant, pengatur pH, pewarna, dan opacifier. Faktor kunci yang menentukan kualitas sabun cuci piring termasuk jenis dan konsentrasi surfaktan dasar yang digunakan. Yang paling umum adalah surfaktan anionik dari kelompok alkil sulfat dan alkil eter sulfat.
Apa itu EDTA dan atinsof pada sabun cuci piring ?
Pada bidang manufaktur EDTA atau disebut dengan ethylenediaminetetraacetic acid adalah untuk meningkatan stabilitas dan keawetan berbagai produk seperti produk farmasi, deterjen, sabun cair, shampo, kosmetik dan semprotan bahan kimia. Berdasarkan hasil riset di Eropa limbah penggunaan EDTA untuk sabun cuci dan deterjen hanya sekitar 20% sisanya disebabkan oleh industri.
Atinsof adalah larutan yang dapat dibuat dengan cara mencampur kaustik air dan LABS. Kaustik air dapat dibuat dengan cara melarutkan kaustik (NaOH) dalam air dengan perbandingan 40:60. Jika ingin membuat 100 gram larutan kaustik maka campur 40 gram kaustik dengan 60 cc air. Sedangkan untuk LABS adalah bahan wajib pada sabun cuci piring dengan wujud cairan berwarna coklat muda agak lengket dan licin di tangan. Atinsof inilah yang berperan dalam menghilangkan minyak dan menambah busa.
Apakah sabun cuci piring termasuk larutan basa atau deterjen?
Sabun cuci piring bersifat asam hingga netral sehingga cocok dengan pH kulit tangan yang normal. Larutan asam hingga netral berada pada kisaran pH 1-7 karena kulit sehat manusia memiliki pH antara 5,4-5,9. Maka dari itu sabun cuci dibuat dengan pH asam hingga netral supaya tidak menimbulkan kering di tangan dan iritasi pada kulit. Sehingga sabun cuci piring bukan termasuk larutan basan maupun deterjen.
Kenapa setelah cuci piring tangan kering? Kenapa kulit tangan mengelupas karena sabun cuci piring?
Lapisan luar kulit manusia terdiri dari minyak sebagai pelindung dan menjaga kelembaban kulit. Penghalang alami ini dipecah oleh busa yang terkandung di sabun cuci piring yang tidak dapat membedakan antara minyak kotoran sisa makanan dan minyak alami kulit sehingga minyak alami pada kulit rentan terhanyut bersama busa sabun cuci dan menyebabkan kekeringan pada tangan. Tanda tanda kekeringan tangan yang lebih parah merujuk pada kemerahan, pengelupasan dan gatal-gatal.
Apakah sabun cuci piring berbahaya ?
Sabun cuci piring sejatinya tidak berbahaya bagi kulit manusia namun bagi pemilik kulit sensitif dan kering sabun cuci piring mungkin akan memperburuk kulit kering serta menimbulkan iritasi bila mencuci piring dengan sabun cuci piring secara berlebihan. Kandungan zat kimia pada sabun cuci piring dapat menghilangkan minyak alami di tangan dan itulah penyebab tangan menjadi terasa kering. Karena zat tersebut tidak dapat membedakan mana minyak alami di kulit dengan sisa minyak pada piring.
Sabun cuci piring tidak terlalu berbahaya bagi manusia namun akan membahayakan kehidupan air. Sabun dan deterjen yang memiliki kemampuan memecah minyak akan berakhir di saluran air dan sebenarnya itu adalah polutan yang mungkin berbahaya. Efek jangka panjangnya bila larutan tersebut mulai mencemari laut maka akan berbahaya bagi organisme laut.
Bagaimana cara mencuci piring yang benar?
Mencuci piring asal-asalan mengakibatkan bakteri dan sisa makanan masih menempel, berikut cara mencuci piring yang benar dan dijamin bersih:
- Persiapan – mengikis sisa-sisa makanan di piring dengan air yang mengalir
- Isi – ambil air sabun yang bersih
- Cuci – gosok piring yang sudah terbebas dari sisa makanan menggunakan sabun cuci piring
- Bilas – bersihkan semua busa dan residu dengan membilasnya menggunakan air mengalir
- Kering – keringkan dengan udara atau keringkan dengan handuk
Apa manfaat sabun cuci piring?
Manfaat sabun cuci piring adalah untuk membersihkan sisa makanan dan minyak yang menempel pada wadah atau piring, membersihkan lemak yang menempel, membunuh kuman dan bakteri yang ada pada piring kotor, dan menghilangkan bau tidak sedap yang timbul dari piring kotor. Biasanya sabun cuci piring dengan kandungan jeruk nipis lebih dapat membersihkan lemak dengan cepat. Jeruk nipis pula yang dapat membunuh bakteri dan kuman di piring maupun spons.
Apakah boleh cuci tangan pakai sabun cuci piring?
Boleh saja namun itu bukan alternatif terbaik yang dapat dilakukan. Alternatif terbaik tetap jatuh pada sabun cuci tangan. Mengapa? Karena fosfat, pewarna, dan pemutih di sebagian besar sabun cuci piring sangat kasar di tangan dan dapat menyebabkan iritasi bila digunakan secara terus menerus dan berlebihan. Apalagi untuk pemilik kulit sensitif penggunaan sabun cuci piring untuk mencuci tangan sangat tidak disarankan.
Bolehkah mencuci piring pakai sabun mandi?
Boleh dilakukan namun tidak disarankan dijadikan kebiasaan mencuci piring. Kandungan surfaktan yang ada pada sabun mandi berbeda dengan kandungan di sabun cuci piring pada beberapa produk tertentu. Surfaktan pada sabun cuci piring lebih mampu mempersatukan campuran yang terdiri dari minyak dan air.
Apakah boleh mencuci baju dengan sabun cuci piring?
Sebaiknya tidak dilakukan karena produk sabun cuci baju lebih keras dibanding sabun cuci piring namun lebih cocok untuk kain. Kandungan surfaktan yang berfungsi untuk menghilangkan minyak juga berbeda, pada sabun cuci piring campuran surfaktannya lebih ringan untuk kulit serta bekerja mendekati pH netral.
Apa saja bahan membuat sabun cuci piring?
Cara membuat sabun cuci piring sendiri Anda perlu menyiapkan berbagai bahan yaitu:
- Garam yang berfungsi sebagai pengental
- Alkali yang merupakan pengatur pH larutan sabun
- Zat pemberi busa biasanya berupa surfaktan untuk meningkatkan pencucian yang bersih dan dapat menghilangkan minyak
- EDTA, sebagai pengawet dan pengikat logam sadah
- Pewangi untuk memberikan aroma tertentu sesuai selera
- Pewarna untuk memberikan tampilan yang menari pada sabun
Bagaimana cara membuat sabun cuci piring?
Dilansir dari Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship setelah menyiapkan bahan yang diperlukan sesuai paparan diatas. Anda dapat memulai membuat sabun cuci piring dengan langkah berikut:
- Membuat larutan garam dengan cara melarutkan NaCl 0,5 kg dalam 5 liter air dan pastikan garam larut dengan sempurna
- Ambil ember lainnya dan diisi dengan 10 liter air dan 1 kg texapon kemudian aduk hingga merata dan larut, dalam proses ini busa akan mulai muncul
- Tambahkan ABS 0,5 kg dan diaduk hingga larut
- Campur dengan larutan garam yang sudah dibuat sebelumnya, aduk hingga merata dan tambahkan pewangi
- Diamkan selama satu malam supaya busa yang dihasilkan mulai turun
- Setelah didiamkan sabun cuci piring dapat dikemas di dalam wadah atau botol
Apa perbedaan Mama Lime dan Mama Lemon?
Mama Lime memberikan manfaat untuk membersihkan bakteri dan sisa pestisida sehingga Mama Lime digunakan untuk membersihkan sayuran dan buah-buahan. Sedangkan Mama Lemon merupakan sabun cuci piring yang dapat menghilangkan kotoran sisa makanan seperti lemak. Mama Lemon juga dapat menghilangkan bau tidak sedap yang mungkin timbul dari sisa makanan yang sudah lama.